Kampanye Pilkades 2022, Kapolres Lombok Tengah: Kami Turunkan 124 Personil Untuk Pengamanan

    Kampanye Pilkades 2022, Kapolres Lombok Tengah: Kami Turunkan 124 Personil Untuk Pengamanan

    Lombok Tengah NTB - Kepolisian Resor Lombok Tengah mengerahkan 124 personel untuk mengamankan jalannya kampanye pemilihan kepala desa serentak 2022 di Lombok Tengah. 

    "Sebanyak 124 personel langsung turun ke lapangan untuk melakukan pengamanan terhadap kegiatan kampanye yang dilakukan 49 calon kepala desa, " kata Kapolres Lombok Tengah Ajun Komisaris Besar Polisi Irfan Nurmansyah, SIK, MM, Kamis.

    Pengerahan 124 personel yang terdiri dari personel Polsek dan Tim mobiling Polres itu dilakukan karena pelaksanaan kampanye para calon kepala desa tersebut, tidak dilakukan secara terbuka, namun hanya pertemuan terbatas. 

    Personel yang dikerahkan itu, lanjut Kapolres hanya bertugas melakukan pengamanan langsung serta melakukan pengawasan selama kampanye. 

    "Kegiatan kampanye yang dimulai pada tanggal 23 s/d 27 Agustus nanti, hanya melakukan pertemuan terbatas (dialogis) atau door to door dan tidak melibatkan banyak massa, " kata AKBP Irfan. 

    Untuk pengamanan dan memantau pelaksanaan pemilihan kepala desa secara keseluruhan tambah irfan, Polres Lombok Tengah juga menyiagakan personel yang akan diturunkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. 

    "Jadi, sebagian personel tetap bersiaga di Mapolres dan lainnya melakukan pengamanan kegiatan di lapangan, seperti kampanye saat ini, " tutup Kapolres.(Adb)

    lombok tengah
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Curi Kendaraan Wisatawan, Dua Pelaku Diringkus...

    Artikel Berikutnya

    Polsek Batukliang Utara Laksanakan Giat...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami